TASIK – Sekitar 300 santri menyaksikan pemutaran perdana film tentang kehidupan santri, kemarin di Pondok pesantren Riadlul Ulum Wadda’wah, Condong, Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
Wakil ketua pelaksana acara, Lena Sayati (18) mengungkapkan film yang di-launching-nya berjudul Hidup Sekali Hidup Yang Berarti (HSHYB) .
Lanjut dia, film tersebut merupakan hasil kreasi dari santri pesantren dan komunitas penulis Mata Pena.
Wakil ketua pelaksana acara, Lena Sayati (18) mengungkapkan film yang di-launching-nya berjudul Hidup Sekali Hidup Yang Berarti (HSHYB) .
Lanjut dia, film tersebut merupakan hasil kreasi dari santri pesantren dan komunitas penulis Mata Pena.
Film Hidup Sekali Hidup Yang Berarti menceritakn kehidupan santri yang ada di sebuah pondok pesantren. Diceritakan santri-santri di pesantren tersebut tiap hari harus menggunakan bahasa Inggris dan Arab, bagi yang melanggar akan mendapatkan hukuman digantungi papan tulis di lehernya yang bertuliskan pelanggar peraturan bahasa yang ditulis dalam bahasa Inggris.
Lena berharap film HSHYB bisa menjadi cerminan bagi seluruh santri pondok pesantren agar mematuhi aturan. Sedangkan dari sisi lainnya, lanjutnya santri dapat berkreasi dalam bentuk multimedia, meskipun, dalam kehidupan sehari-hari. ”Saya berharap film ini masuk box office,” ungkap Lena pada Radar.
0 komentar:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda
Terima kasih telah berkunjung...