Di beranda mengabarkanku untuk lekas-lekas
Menulis puisi. Kata-kata rusuh bertiup
Dari seegala pejuru. Dingin
Menghembus. Daun, reranting, lalang, klaras,
Dan kincir mainan depan teras terus bernafas
Puisi menjingjing musim buruk. Kuandaikan
Seperti penyakit batuk, bikin susah tidur
Bila malam-malam. Dan aku makin percaya
Pada baling-baling, takafur menerjemahkan
Kabar. Bahwa angin bisa menjelma topan
Atau bisa mati ditangkapnya
Surat dari negeri kelam datang juga. Isyarat
Dalam kalimat-kalimat yang dulu menghempas
Belum sempat ku balas. Entah karena kurang
Santun atau sebab aku lelah
Membaca abjad-abjad jahat. Tapi malam ini
Lekas-lekas kutulis angin yang menyambangi
Sepi, meningkahi puisi-puisi
0 komentar:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda
Terima kasih telah berkunjung...